Tuesday, July 11, 2017

Komunikasi Promosi “Surga” Gafatar dan Prevensi

Image result for gafatar 
Gafatar eksis di media massa sejak 30 Desember 2015. Gerakan ini selalu menjadi topik manis pemberitaan karena dideteksi telah menghilangkan beberapa warga yang menjadi anggotanya. Mereka berasal dari berbagai provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Selatan seperti direferensikan news.liputan6.com.
Tidak tanggung-tanggung, Mahful M. Tumanurung, mantan ketua umum Gafatar menyatakan bahwa jumlah anggota Gafatar nasional mencapai lima puluh ribu orang belum termasuk simpatisannya. Jumlah fantastis personil solid terhadap gerakan yang dipionirkan Ahmad Musadeeq ini menjadi suatu keberhasilan tersendiri bagi gerakan tersebut dalam merekrut orang sebanyak-banyaknya untuk ikut rute mereka.
Timbul pertanyaan bagaimana komunikasi mereka dalam mempersuasi masyarakat agar bergabung. Bahkan karakter seperti dokter, mahasiswa, PNS serta kalangan akademis lainnya telah melibatkan diri masuk kedalam dan rela meninggalkan keluarga tercinta plus menanggalkan jabatan dan profesinya.
Plot komunikasi mereka dalam menambah kuantitas anggota disinyalir menggunakan kata-kata promosi “surga” atau bahasa magnet super tinggi yang bisa menghipnotis jiwa seseorang sehingga penyimak merasa tertarik ikut aktif menjadi bagian tertentu/membantu gerakan tersebut karena ditawarkan hal-hal atau kenikmatan/kemudahan dalam mencapai sesuatu yang diidam-idamkan. Dijelaskan di salah satu televisi swasta nasional bahwa seorang dokter yang berasal dari Yogyakarta telah menjadi anggota Gafatar sejak 2012 dikarenakan secara meyakinkan dijanjikan pekerjaan (materi) yang lebih layak atau besar dari selama ini yang ia didapatkan. Apalagi bagi mereka yang memang belum punya pekerjaan fix kemudian ditawari hal tersebut siapa yang tidak mau pastinya, dokter saja tergiur.
Komunikasi promosi lain adalah dengan metode penawaran verbal tinggi kemudahan dalam menjalankan syariat agama khususnya agama islam. Din Syamsudin-Dewan Pertimbangan MUI dalam news.liputan6.com mengatakan bahwa mereka membawa paham yang menyimpang dari agama-agama yang ada, khususnya Islam. Seperti tidak wajib salat, tidak wajib puasa, dan sebagainya. Tentunya hal ini surga/kenikmatan/kemudahan semu bagi penganut islam yang tidak taat karena memang dalam menjalankan ibadah shalat dan puasa perlu komitmen kuat serta langkah-langkah sistematis dalam pelaksanaannya yang kadang-kadang dianggap berat oleh sebagian orang. Promosi ini ikut andil menarik masyarakat untuk join pada gerakan yang dikabarkan keluar dari paham Islam dan menjunjung tinggi millah Abraham.

PREVENSI
Gafatar atau Gerakan Fajar Nusantara telah menjadi hot topic nasional dan dianggap meresahkan oleh petinggi negara sehingga keberadaannya telah resmi dibubarkan 2015 lalu (berita.suaramerdeka.com-27 Januari 2016). Transformasi dari gerakan ini atau gerakan yang berlabel nama baru di masa datang yang menggunakan komunikasi promosi hiper untuk bisa membantu mendapatkan apapun dengan semudah-mudahnya/seringan-ringannya/dalam alur waktu sesingkat-singkatnya sehingga dianggap surga karena enak mencapainya perlu diwaspadai dan dibuktikan terlebih dahulu sebelum kita bertindak/bergabung lebih jauh.

by Rudi Permadi

RUDI PERMADI

redaksi

Isi dalam blog ini semoga bermanfaat dan berkontribusi dalam ranah charity,edukasi, history,Informasi, Promosi, Rekreasi, Religi. Koreksi dan evaluasi sangat dinanti untuk kualitas tinggi.

0 komentar:

Post a Comment